Tuesday, September 16, 2014

LAPORAN PKL MAHASISWA S1 PARIWISATA AMPTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA
( STUDI KASUS PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG BIDANG PARIWISATA )
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Untuk Strata – 1 Kepariwisataan Jurusan Hospitality





Diajukan Oleh
Thomas Edy Rahardjo
NIM : 511100077



SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan PKL ini. Laporan PKL ini adalah sebagai tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Strata-1 Kepariwisataan jurusan Hospitality dan Pariwisata di STP AMPTA Yogyakarta.
Dalam penulisan Laporan PKL ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sejak awal sampai akhir penyusunan. Untuk itu perkenankan penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
                                 1.         Tuhan Yang Maha Esa karena telah melindungi dan menjaga kesehatan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan sampai selesai.
                                 2.         Kedua orangtua yang selalu memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
                                 3.         F.X. Jhony dan keluarga yang telah memberi dukungan dan fasilitas selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan hingga pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
                                 4.         Bapak Drs. Santoso, MM selaku Ketua STP AMPTA Yogyakarta.
                                 5.         Ibu Dra. Heni Susilowati, MM selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.
                                 6.         Bapak Drs. Nikasius Jonet, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Hospitality STP AMPTA Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan saran yang berharga bagi penulis.
                                 7.         Ibu Dra. Sri Larasati, MM selaku Penguji hasil dari Laporan PKL.
                                 8.         Bapak Irman Pujahendra selaku Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang.
                                 9.         Bapak Yusep Zaelani selaku Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata Kota Tangerang  yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di Bidang Promosi dan Pengembangan Pariwisata.
                               10.       Bapak Zulkarnaen selaku Kepala Bidang Pariwisata yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang.
                               11.       Seluruh Staf Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang yang telah membantu dalam kelancaran PKL.
                               12.       Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan serta semangat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal – amal kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat balasan dan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan masukan sangat penulis hargai. Akhirnya semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 3 September 2014
Penulis
Thomas Edy Rahardjo
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................... 6
D. Manfaat .................................................................................................................. 6
E. Lokasi Penelitian .................................................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM BADAN ORGANISASI
I.  Gambaran Umum Kota Tangerang………………………………………………. 8
II. Gambaran Umum Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya,dan Pariwisata Tangerang 13
III. Visi, Misi dan Tujuan .......................................................................................... 14
IV. Struktur Organisasi .............................................................................................. 15
V. Ruang Lingkup Kegiatan Badan Organisasi…………………………………….. 17
BAB III HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Pariwisata ..................................................... 21
B. Prosedur Kerja ……………………………………………………………......... 21
C. Kendala dan Kemudahan Dalam Melaksanakan Kegiatan................................... 21

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 24
B. Saran ................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................  26

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi tantangan dan kemajuan zaman serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, Negara Republik Indonesia terus giat melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang. Berhasil tidaknya pembangunan tersebut akan sangat tergantung pada partisipasi disertai tekad dan semangat dari seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu harus pula ditopang dengan disiplin dan tanggung jawab dari seluruh aparat pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pembangunan sebagai upaya sadar manusia dengan tujuan mencapai kemajuan peningkatan kesejahteraan hidupnya, selalu diupayakan dari masa ke masa. Pembangunan itu sendiri pada dasarnya merupakan upaya rekayasa terhadap sumberdaya alam yang ada. Sebagai upaya rekayasa tentunya setiap langkah pembangunan dihadapkan pada dua kemungkinan yang kontras, yaitu umpan balik positif atau umpan balik negatif. Untuk itu diperlukan kearifan dari manusia dalam setiap upaya langkah pembangunan. Kesalahan dalam pengambilan keputusan setiap langkah tahapan, akan berdampak negatif dengan kerugian yang sangat besar dan berdampak luas dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang sangat besar dalam upaya perbaikannya. Begitu pula apabila kita tepat dalam pengambilan keputusan setiap langkah dan tahapannya, keuntungan yang bisa dinikmati akan sangat besar dan dapat dinikmati dalam jangka panjang.
Pembangunan adalah proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu. Perencanaan pembangunan merupakan salah satu faktor yang menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Riant Nugroho D (2003: 67) dalam bukunya Reinventing Pembangunan menyatakan bahwa perencanaan menentukan arah, prioritas dan strategi. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada Rencana Kerja Pembangunan Tahunan daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode I (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBD dan dasar-dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Satuan Kerja. Perangakat Daerah, RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, rencana kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian daerah secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program satuan kerja perangkat daerah, kementerian atau lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKPD kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja- SKPD).
Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah disusun dengan berpedoman kepada Rencana Strategis Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Dalam konteks Perencanaan Pembangunan Daerah, perencanaan strategis berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Hal itu dijelaskan dalam “Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, Nomor: 050/2020/SJ Tahun 2005 Tata Cara Penyusunan RPJP Daerah dan RPJM Daerah” mengemukakan bahwa: Dalam upaya mendapatkan RPJM Daerah yang dapat mengantisisi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahun, maka penyusunannya perlu dilakukan secara komprehensif dan lintas pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan. Untuk itu dilaksanakan tahapan penyusunan RPJM Daerah sebagai berikut: “……penyiapan rancangan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (rancangan Renstra-SKPD, yang dilakukan oleh seluruh SKPD. Penyusunan rancangan Renstra SKPD bertujuan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah terpilih”.
Untuk konsistensi perencanaan, maka muatan rancangan awal RPJM pedoman bagi Kepala SKPD dalam penyusunan rancangan Renstra SKPD. Langkah-langkah perencanaan strategis pemerintahan daerah bersifat normatif. Artinya mengikuti petunjuk yang ditetapkan oleh Departemen Dalam Negeri (lihat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, Nomor: 050/2020/SJ, Tanggal 11 Agustus 2005. Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah).
Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), rancangan Renstra-SKPD disusun berpedoman pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Seperti dikemukakan dalam Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah bahwa dalam upaya mendapatkan RPJM Daerah yang dapat mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahunan, maka penyusunannya perlu dilakukan secara komprehensif dan lintas pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan. Untuk itu dilaksanakan tahapan penyusunan RPJM Daerah sebagai berikut: Pertama, Penyiapan rancangan awal RPJM Daerah. Kegiatan ini dibutuhkan guna mendapatkan gambaran awal dari jabaran visi, misi, dan program Kepala daerah terpilih. Kedua, penyiapan rencangan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (rancngan Renstra-SKPD) yang dilakukan oleh seluruh SKPD. Penyusunan rancangan Renstra-SKPD bertujuan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah terpilih. Ketiga, Penyusunan rancangan RPJM Daerah. Tahap ini merupakan upaya mengintegrasikan rancangan awal RPJM Daerah dengan rancangan Renstra- SKPD, yang menghasilkan rancangan RPJM Daerah.
Pariwisata merupakan sektor yang dapat diandalkan di berbagai daerah di Indonesia. Namun, pengembangannya masih belum optimal maka dibutuhkan suatu perencanaan agar terciptanya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Perencanaan pariwisata itu sendiri membutuhkan suatu konsep pengembangan untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan mengoptimalkan accommodation, attraction, amenities, accessiibilty, dan activities. Akan tetapi, banyak kendala dan permasalahan dalam proses pengembangan pariwisata sehingga pariwisata menjadi sektor yang tidak berkembang. Untuk itu, sebagai perencana harus dapat melihat lebih dalam tidak hanya dengan mengidentifikasi secara umum melainkan secara komprehensif serta melibatkan masyarakat agar berpatisipasi dalam pembangunan pariwisata.
Pembangunan sektor pariwisata merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang pelaksanaannya melibatkan tiga stakeholder kunci yakni pemerintah, swasta dan masyarakat. Pengembangan sektor ini dilaksanakan secara lintas sektoral yang melibatkan banyak institusi baik tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional. Pengembangan atau pembangunan pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat.
Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way of life masyarakat serta terjadinya integrasi sosial. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang pendukung yang sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi pembangunan, diantaranya dapat dilihat dalam bentuk devisa, pajak dan retribusi yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.
Dalam perencanaan pengembangan suatu daerah, sektor pariwisata memberikan peranan besar terhadap peningkatan pendapatan daerah. Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan (leading sector) disamping industri kecil dan agro industri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa dan sekaligus diharapkan akan memperluas dan meratakan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta memupuk rasa cinta tanah air.
Dengan latar belakang demikian, sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (Studi pada Dinas Pemuda dan Olah Raga,Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang Bidang  Pariwisata)".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, agar permasalahnnya tidak melebar, maka permasalahnnya perlu dirumuskan. Perumusan masalah dimaksudkan sebagai usaha guna menfokuskan penelitian yang akan dilakukan hingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah maka penulis mengemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana perencanaan strategi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga,Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang Bagian Pariwisata?”

C. Lokasi Penelitian
Guna memperoleh data sebagai bahan dalam penulisan Laporan PKL ini sekaligus guna menjawab permasalahan yang telah dikemukakan, penelitian ini dilakukan pada Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang.
D. Tujuan Penelitian
Sejauh mana penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau menjadi tujuan penelitian. Dengan kata lain tujuan penelitian adalah untuk memperjelas dan menghindari terjadinya kesimpangsiuran. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perencanaan strategi yang dilakukan dalam upaya pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga,Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang Bagian Pariwisata.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah di bidang ilmu sosial. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di STP AMPTA Yogyakarta.
2. Sebagai masukan bagi Dinas Pemuda dan Olah Raga,Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang Bagian Pariwisata dalam membuat perencanaan dan pengembangan pariwisata
3. Memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat dalam menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kepariwisataan sehingga dapat mengembangkan kreativitas dalam usaha-usaha kepariwisataan
4. Dapat menjadi bahan informasi yang dapat memberikan sedikit gambaran bagi penelitian lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini














BAB II
GAMBARAN UMUM BADAN ORGANISASI

I.  Gambaran Umum Kota Tangerang
I.I Geografis
Kota Tangerang secara geografis terletak antara 6°6’ Lintang Selatan sampai dengan 106°36’ Bujur Timur sampai dengan 106°42’ Bujur Timur. Luas wilayah Kota Tangerang adalah 183,78 Km2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Tangerang, secara administratif batas-batas wilayah Kota Tangerang adalah sebagai berikut :
·         Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug, Kecamatan Serpong dan Kota Tangerang Selatan
·         Sebelah Timur berbatasan dengan DKI Jakarta
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang
            Kota Tangerang yang berjarak sekitar 60 Km dari Kota Serang Ibukota Propinsi Banten sekitar 27 Km dari DKI Jakarta terletak pada jalan Negara yang menghubungkan daerah Pantura Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Letak geografis yang sedemikian.itu sangat menguntungkan pengembangan ekonomi Kota Tangerang. Wilayah Kota Tangerang tersebut meliputi 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan luas 184,24 Ha.

I.II  Demografi
Penduduk Kota Tangerang meliputi masyrakat Betawi, Sunda, Jawa, Sumatera dan etnis Tionghoa. Sifat kemajemukan penduduk tergambarkan dalam kehidupan masyarakat sehari – hari dan memberikan warna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Kota Tangerang. Penduduk etnis Tionghoa bermukim di perkampungan Tionghoa yang dulu dikenal dengan nama Petak Sembilan saat ini menjadi pusat perdagangan yang terletak di sebelah Timur Cisadane. Pertumbuhan penduduk yang sedemikian pesat, mendorong Pemerintah Kota Tangerang untuk mengatur ruang yang sedemikian terbatas yang mengakibatkan banyak terjadi alih fungsi lahan terutama untuk pemukiman penduduk dan real estate serta fungsi lainnya seperti jalan, ruang terbuka, hutan kota, lahan pertanian hanya terdapat di wilayah Neglasari, baik untuk lahan sawah maupun lahan kering, Kecamatan Neglasari adalah wilayah dengan potensi pertanian terbesar disbanding Kecamatan lainnya di Kota Tangerang.
Penduduk Kota Tangerang dengan keterbatasan lahan yang dapat di olah sebagai lahan pertanian, cenderung lebih banyak berusaha dalam bidang perdagangan, bekerja sebagai karyawan ada usaha industri, pegawai pada instansi pemerintah maupun swasta, dan berwirausaha dibidang transportasi maupun makanan dan minuman. Dengan keterbatasan lahan yang tersedia mengakibatkan pula Kota Tangerang mengalami kesulitan untuk mengembangkan objek dan daya tarik wisata baru di Kota Tangerang, terutama yang bersifat sarana rekreasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tangerang.


I.III Pemerintahan
            Perkembangan sejarah pemerintahan Kota Tangerang cukup panjang diawali dari Kota Tangerang sebagai kota administratif melalui PP No. 50 tahun 1981 dan berkembang menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya Tangerang, Dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1993, tentang Pembentukan Kotamadya Tangerang, saat itu masih dalam naungan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat. Sejalan dengan perubahan Pemerintahan pada Provinsi Jawa Barat, dimana Banten membentuk Provinsi tersendiri terpisah dari Provinsi Jawa Barat, maka Daerah Tingkat II Kotamadya Tangerang bergabung dengan provinsi Banten. Sejalan dengan Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat perubahan nomenklator dari Daerah Tingkat II menjadi Kota dan Kabupaten maka Daerah Tingkat II Kotamadya Tangerang berubah menjadi Kota Tangerang melalui undang-undang No.2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kota Tangerang. Perkembangan kota menuntut akselerasi dalam bidang pengelolaan pemerintahan. Dinamika pemerintahan dan pembangunan mendorong Pemerintah Kota Tangerang untuk mengembangkan dan memekarkan Pemerintahan setingkat Kecamatan dan Kelurahan agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat dan terkoordinasi dengan baik serta pengendalian dan pengawasan pembangunan dapat dilaksanakan dari tingkat wilayah, karena itu Kota Tangerang saat ini memiliki 13 Kecamatan yaitu :
1.      Kecamatan Tangerang
2.      Kecamatan Batu Ceper
3.      Kecamatan Benda
4.      Kecamatan Cibodas
5.      Kecamatan Cipondoh
6.      Kecamatan Karawaci
7.      Kecamatan Karang. Tengah
8.      Kecamatan Larangan
9.      Kecamatan Neglasari
10.  Kecamatan Pinang
11.  Kecamatan Periuk
12.  Kecamatan Jatiuwung
13.  Kecamatan Ciledug
            Kecamatan yang berbatasan dengan Jakarta adalah Kecamatan Ciledug. Kecamatan Batuceper dan Kecamatan Larangan.
Untuk mendukung tugas – tugas dibidang pemerintahan di Kota Tangerang terbentuk satuan kerja Pemerintahan Kota yang terdiri dari 5 Badan, 15 Dinas dan 4 Kantor yang keseluruhannya memiliki tugas dan fungsi mengemban pembangunan dan menjalankan roda pemerintahan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Gambar Peta Batas Administrasi Kota Tangerang
Gambar 3.1 Batas Administrasi Kota Tangerang




        Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Tangerang 2008
Tabel 3.1  Luas Kota Tangerang Per Kecamatan
No.
Kecamatan
Luas (Km2)
1.
Ciledug
8,77
2.
Larangan
9,40
3.
Karang Tengah
10,47
4.
Cipondoh
17,91
5.
Pinang
21,59
6.
Tangerang
15,79
7.
Karawaci
13,48
8.
Cibodas
9,61
9.
Jatiuwung
14,41
10.
Periuk
9,54
11.
Neglasari
16,08
12.
Batuceper
11,58
13.
Benda
5,92

Jumlah
164,55

Luas Bandara Sukarno-Hatta
19,69

Jumlah Total
184,24
Sumber : Kota Tangerang dalam Angka, 2007

II. Gambaran Umum Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya,dan Pariwisata Kota Tangerang
            Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Priwisata selanjutnya disebut Disporbudpar sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor : 5 Tahun 2008 dan Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Disporbudpar, mempunyai kedudukan sebagai unsur staf Pemerintah Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota.
            Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan,dan Pariwisata mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dan Wakil Walikota dalam menyusun kebijakan sebagian urusan pemerintahan daerah di Bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
            Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya, dan Pariwisata dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana tersebut diatas menyelenggarakan fungsi :
         1.         Perumusan Kebijakan Teknis dan Penyelenggaraan Bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata
         2.         Penyelenggaraan Pengendalian dan Pengawasan Bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata
         3.         Pembinaan Peningkatan dan Penyelenggaraan Prestasi Pemuda dan Olah Raga
         4.         Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga
         5.         Pembinaan Lembaga Kepemudaan dan Olah Raga
         6.         Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri Pariwisata dan Kebudayaan
         7.         Pelaksanaan Promosi Pariwisata dan Pelestarian Seni dan Cagar Budaya
         8.         Pengkoordinasian Lintas Sektoral, dan
         9.         Pelaksanaan Tugas yang diberikan Oleh WALIKOTA dan WAKIL WALIKOTA

III. Visi, Misi, dan Tujuan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata
            III.I Visi
Berdasar Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kota Tangerang Periode Tahun 2009 – 2013, serta isu- isu strategis Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata periode tahun 2009 – 2013 adalah :
“ MEMBANGUN DINAMIKA PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA MENUJU PERADABAN BARU YANG BERAKHLAKUL KARIMAH “
III.II  Misi
            Untuk mewujudkan Visi tersebut, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang menetapkan misi sebagai berikut :
                                 1.         Menggali, mengembangkan, dan meningkatkan potensi di bidang Kepemudaan, Keolah Ragaan, Kebudayaan, dan Kepariwisataan
                                 2.         Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, sehat jasmani dan rohani, serta sejahtera ekonominya.
                                 3.         Membangun dan Meningkatkan sarana dan prasarana Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata
III.III Tujuan
            Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata periode tahun 2009-2013, ditetapkan tujuan sebagai berikut :
                                 1.         Mewujudkan kebijakan pengembangan, pengelolaan, dan promosi pariwisata,
                                 2.         Meningkatkan kualitas, kapasitas, dan peran serta pemuda dalam pembangunan,
                                 3.         Meningkatkan kebijakan pengembangan, pembinaan, dan pemasyarakatan olahraga,
                                 4.         Meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata
IV. Struktur Organisasi
            Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor : 5 Tahun 2008 dan Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Disporbudpar ;





Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2013
Struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang  dapat dilihat pada Gambar 1.1. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang menyelenggarakan fungsi :
          a.         Merumuskan ketentuan/kebijakan standarteknis, pelayanan di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
         b.         Melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dibidang Kebudayaan dan Pariwisata sesuai dengan Ketentuan yang ada.
          c.         Melaksanakan koordinasi/ kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak terkait.
         d.         Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kebudayaan dan pariwisata.
          e.         Menyelenggarakan pemberian perizinan dan pengawasan.
          f.          Memberikan masukan kepada Walikota dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai bidang tugas dan fungsinya.
V. Potensi Pariwisata
             Kota Tangerang memiliki 12 objek wisata yang dikelompokkan menjadi Objek Wisata Alam, Budaya, Kuliner dan Rekreasi dimana diantaranya ada 4 objek wisata unggulan yang pengembangan dan pengelolaannya dibina dan didampingi Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang.
            Keempat objek wisata unggulan tersebut adalah Kawasan wisata Sungai Cisadane, Benteng Heritage ( Rumah Arsitektur Cina ), Mesjid Jami' dan Makam Kalipasir, Kawasan Kuliner Laksa Tangerang. Potensi pariwisata di Kota Medan dapat terlihat pada Tabel 2.1.
NO.
Nama Objek Wisata
Jenis Obyek Wisata
Lokasi
1.
Kawasan wisata Sungai Cisadane
Rekreasi
Sungai Cisadane
2.
Kawasan wisata Situ Cipondoh
Rekreasi
Kec. Cipondoh dan Kec. Pinang
3.
Kawasan wisata Situ Bulakan
Rekreasi
Kec. Periuk
4.
Kawasan kampung wisata Pinang
Rekreasi / Edukatif
Kec. Pinang
5.
Kawasan agrowisata Karang Tengah
Rekreasi / Edukatif
Kec. Karang Tengah
6.
Mesjid Raya Al-A'zhom

Kec. Tangerang
7.
Kawasan Kuliner Laksa Tangerang
Kuliner
Kel. Babakan - Kec. Tangerang
8.
Bendungan Pasar Baru
Rekreasi
Jl. KS. Tubun - Koang Jaya, Kec. Karawaci
9.
Mesjid Jami' dan Makam Kalipasir
Budaya / Sejarah
Kampung Kalipasir, kel. Sukasari - Kec. Tangerang
10.
Klenteng Boen San Bio
Budaya / Sejarah
Jl. KS. Tubun No.43. Kel. Pasar Baru, Kec. Karawaci
11.
Benteng Heritage ( Rumah Arsitektur Cina )
Budaya / Sejarah
Jl. KS. Tubun - Koang Jaya, Kec. Karawaci
12.
Lapas Anak Pria Tangerang
Budaya / Sejarah
Jln. Daan Mogot No. 29C, Kec. Tangerang
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata ( 2013 )
E. Ruang Lingkup Kegiatan Badan Organisasi
            Sesuai dengan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 30 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata berisi :
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
         1.         Daerah adalah Kota Tangerang
         2.         Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang
         3.         Walikota adalah Walikota Tangerang
         4.         Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tangerang
         5.         Dinas adalah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang
         6.         Kepala Dinas adalah Kepala Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang
         7.         Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok para Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional di lingkungan Dinas, Pemuda, Olah Raga,Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang.
Pasal 2
1)      Susunan Organisasi Dinas adalah
a.       Kepala Dinas
b.      Sekretariat, yang membawahkan :
1.Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
2.Sub Bagian Keuangan
3.Sub Bagian Perencanaan
c.       Bidang Kepemudaan, yang membawahkan :
1.Seksi Bina Kelembagaan Kepemudaan
2.Seksi Pengembangan Potensi Kepemudaan
d.      Bidang Olah Raga, yang membawahkan :
1.Seksi Sumber Daya Keolahragaan
2.Seksi Bina Prestasi Olah Raga
e.       Bidang Kebudayaan, yang membawahkan :
1.Seksi Pelestarian Budaya
2.Seksi Bina Seni Budaya
f.       Bidang Pariwisata, yang membawahkan :
1.Seksi Sarana Dan Obyek Wisata
2.Seksi Promosi Dan Pengembangan Pariwisata
g.      Kelompok Jabatan Fungsional
2)      Bagan Struktur Organisasi Dinas adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
F. Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi
            Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang kebudayaan dan kepariwisataan berdasrkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
1.      Perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan
2.      Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;
3.      Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan kepariwisataan dan
4.      Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi Bidang Pariwisata yang menjadi fokus dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, yaitu :
1.      Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata membawahi Seksi Sarana Dan Obyek Wisata; Seksi Promosi Dan Pengembangan Pariwisata. Bidang ini mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengembangan, dan serta promosi kepariwisataan di Daerah, selain itu juga memiliki fungsi Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Pariwisata ;
                                                         1.         Penyelenggaraan kegiatan pembinaan serta pengembangan sarana, obyek, atraksi, dan daya tarik wisata serta tempat rekreasi dan hiburan umum ;
                                                         2.         Penyelenggaraan upaya – upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia kepariwisataan ;
                                                         3.         Penyelenggaraan pemantauan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan di bidang sarana, obyek, atraksi, dan daya tarik wisata serta tempat rekreasi dan hiburan umum ;
                                                         4.         Penyelenggaraan promosi kepariwisataan ;
                                                         5.         Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya ;
                                                         6.         Pelaporan





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN PKL
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Pariwisata
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Pariwisata ada begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan. Pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )  penulis diberikan tanggung jawab untuk mengerjakan beberapa bagian pekerjaan yang berasal dari Bidang Pariwisata. Penulis dituntut untuk tidak melakukan kesalahan sehingga diberikan latihan terlebih dahulu supaya bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan dituntut untuk disiplin waktu.
B. Prosedur Kerja
Pada dasarnya proses pemberian tugas diterima penulis selama melaksanakan Praktek Lapangan  bersifat langsung, maksudnya kepala seksi langsung memberikan tugas untuk menyelesaikan tugas yang diberikannya.
C. Kendala dan Kemudahan Dalam Melaksanakan Kegiatan
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, pasti tidak semuanya berjalan dengan mudah, pasti ada sedikit kendala baik yang mungkin tidak sengaja dan sengaja, namun dibalik kendala tersebut pasti terdapat kemudahan, begitu juga dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan  ini. Adapun beberapa kendala dan kemudahan yang dihadapi penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan  di Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang, yaitu :


                                 1.         Kendala yang dihadapi selama Praktek Kerja Lapangan
Selama penulis melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan di Bagian Pariwisata  yaitu :
                                                          a.         Sulit beradaptasi dengan kondisi lingkungan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang seperti cara kerja dan pekerjaan atau tugas-tugas yang diberikan pada awal melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
                                                         b.         Sulit dalam berkomunikasi sehingga kurang akrab dengan para pegawai, disebabkan oleh kesibukan, perbedaan umur dan pola pikir yang berbeda jauh.
                                                          c.         Kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas yang diberikan karena belum memahami tugas-tugas tersebut sepenuhnya.
Namun seiring dengan waktu dan bimbingan dari para staf pegawai penulis mulai memahami cara penyelesaian pekerjaan dan tugas tersebut serta menambah beberapa ilmu baru yang tidak diperoleh penulis di bangku perkuliahan.
                                 2.         Upaya Pemecahan
Dari kendala-kendala yang dihadapi tersebut penulis melakukan beberapa upaya yang dapat mengatasi atau meminimalisir kendala tersebut yakni :
                                                          a.         Mempelajari, memahami, dan membiasakan diri dengan sistem kerja pegawai.
                                                         b.         Inisiatif dalam membangun hubungan, menyapa dan berkomunikasi dengan para pegawai secara sopan dan sesuai dengan waktu dan kondisi.
                                                          c.         Memberanikan dan membiasakan diri untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dimengerti baik dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan instansi
                                                         d.         Berperan aktif dan inisiatif dalam membantu dan menyelesaikan pekerjaan ataupun tugas-tugas yang dirasa mampu untuk dikerjakan.
                                 3.         Kemudahan yang diperoleh penulis sebelum dan selama Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, semua berjalan dengan baik, mulai dari permohonan Praktek Kerja Lapangan sampai penerimaannya. Dan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan  penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di Bidang Pariwisata, penulis merasa sangat bersyukur karena mendapat pembimbing yang sangat baik serta para staf pegawai yang sangat baik dan sangat ramah dan mau membantu kesulitan yang penulis hadapi selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.










BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) bagi mahasiswa di STP AMPTA Yogyakarta merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 (satu). PKL adalah suatu metode pelatihan bagi mahasiswa dengan menempatkan mahasiswa pada lingkungan kerja yang sesungguhnya untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diperoleh selama perkuliahan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang, maka penulis menarik kesimpulan bahwa :
                                 1.         Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang adalah salah satu instansi yang berada dibawah wewenang Pemerintah Kota Tangerang  yang memliki Tupoksi : merumuskan kebijakan teknis di bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata, membina dan melaksanakan tugas di Bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
                                 2.         Struktur organisasi pada Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang berbentuk garis, dimana jabatan tertinggi dipegang oleh seorang kepala dinas dibantu oleh seorang sekretaris, dan jenjang dari masing-masing bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang.
                                 3.         Dengan adanya program Praktek Kerja Lapangan memberikan nilai lebih bagi mahasiswa agar dapat terjun ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
                                 4.         Sehubungan dengan berakhirnya masa Praktek Kerja Lapangan, dimana mahasiswa dibekali tata cara bersikap ramah, jujur, loyalitas, disiplin dan cekatan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya.
B. Saran
Selama Praktek Kerja Lapangan selama 1 bulan dari tanggal 1 Juli – 25 Juli 2014, adapun saran yang dapat penulis berikan, mudah - mudahan dapat bermanfaat dan berguna demi kemajuan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Kota Tangerang umumnya maupun Jurusan Hospitality khususnya agar dapat memperlancar pelaksanaan magang atau  Praktek Kerja Lapangan dimasa yang akan datang antara lain :
                                   1.         Memupuk kerjasama dengan instansi lain dan semua pihak dalam mewujudkan Visi dan Misi Kota Tangerang
                                   2.         Kerjasama yang baik antara staf pegawai dengan mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan agar tetap dipertahankan.






DAFTAR PUSTAKA
Agung. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. (1983). Metode Penelitian Survay. Jakarta LP3ES
Burhan Bungin. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Husein Umar. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Cetakan Pertama. Jakarta : Rajawali Press
Istijanto (2008). Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
M. Iqbal Hasan. (2003). Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif) : Edisi Kedua. Yakarta : PT. Bumi Aksara.
Nyoman S. Pendit. (2003). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.
Ronny Sugiantoro, S.Pd., SE. (2000). Pariwisata : Antara Obsesi dan Realita Yogyakarta : Mitra Gama Widya.
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta
Soekadijo, R. G. (1997). Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, SP. (2007). Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta : Cetakan Pertama. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Asri.
Singgih Sutanto. (2008). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan Menggunakan SPSS 16. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
Siswanto (2007). Pengantar Manajemen. Cetakan Pertama. Jakarta : Bumi Aksara.
Sitanggang.  H. (1999). Perencanaan Pembangunan. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
 Robinso Tarigan (2004). Ekonomi Regional. Cetakan Keempat. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Yoeti, Oka. A. (1985). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa
Winardi. (2001).   Motivasi   dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.